Pada beberapa artikel sebelumnya, telah ditekankan krusialnya masalah keawetan kayu dalam industri woodworking. Namun selain tingkat atau kelas awet kayu, sebenarnya masih banyak hal yang wajib jadi bahan perhatian. Sebagai contoh adalah tingkat penyusutan kayu.
Wood shrinkage dapat merusak rancangan pengolahan yang sudah ditentukan sejak awal. Bayangkan saja bila kayu yang akan diolah menjadi mebel malah melengkung akibat persoalan ini. Untuk itulah diperlukan pemahaman mengenai masalah ini. Sehingga nantinya kita bisa memilih dan mengambil keputusan yang tepat dalam pengolahan material tersebut.
Simak Juga :
Seberapa Efektif Hidrogen Peroksida sebagai Bleaching Kayu?
Mengapa Harus Memperhatikan Tingkat Kembang Susut Kayu?
Di Mana Kayu Mudah Menyusut?
Hal pertama yang patut dipersoalkan adalah area atau wilayah di mana kembang susut kayu ini paling sering terjadi. Setidaknya ada dua pembagian kayu yang bisa kita perhatikan.
Gubal vs Teras
Kayu bisa dibedakan menjadi dua berdasarkan letaknya dalam batang. Yang pertama adalah kayu gubal yang berada di pinggiran. Gubal terdiri dari jaringan hidup yang banyak mengandung protoplasma berisi air. Sedangkan bagian yang lebih dalam adalah kayu teras. Pada bagian ini, sel-selnya mengalami penebalan dinding sel sehingga pada akhirnya mati.
Bagian ini hanya berfungsi dalam transportasi tumbuhan saja. Sel-selnya sendiri membantuk substrat yang lebih keras akibat penebalan dinding tersebut.
Disebabkan perbedaan sifatnya itu, bagian gubal dan teras memiliki tingkat penyusutan berbeda. Bagian gubal secara umum jauh lebih mudah menyusut dan mengembang dibanding terasnya.
Dimensi Pemotongan
Selain pembagian gubal dan teras, tingkat penyusutan kayu juga bisa dibedakan berdasarkan arah pemotongannya. Arah radial secara umum lebih mudah menyusut dibanding arah longitudinal. Sifat ini sebarnya terkait dengan pembagian kayu gubal dan teras. Arah radial kayu terdiri dari jenis sel yang lebih beragam mulai dari yang sangat berair (paling pinggir) hingga yang kering (paling tengah). Sedangkan arah longitudinal terdiri dari sel-sel yang secara umum seragam. Berdasarkan hal ini, kita bisa memprediksi penyusutan kayu dengan melihat jarak lingkar tahunnya. Semakin besar jaraknya, maka semakin tinggi tingkat susutnya.
Tips Memilih Kayu
Jabaran di atas bisa digunakan sebagai bekal dalam memilih kayu untuk woodworking sekaligus memperhatikan pengolahannya. Sebagai contoh, bila kita ingin kayu yang lebih stabil, pilih saja material yang rentang lingkaran tahunnya tak begitu jauh. Begitu juga saat mengelem kayu, rekatkan pada bagian yang tingkat penyusutan kayunya lebih stabil sehingga perekatan tidak mudah rusak.
Simak Juga :
Panduan Memilih Kayu Jati yang Bagus
Tips Memilih Bahan Pengawet Kayu untuk Pintu Agar Lebih Awet Digunakan