Dinding bambu memang menarik. Dinding dengan material bambu akan membuat ruangan akan terlihat lain daripada yang lain. Namun, apa saja keunggulan dan kekurangan dinding bambu dibandingkan dengan dinding tembok atau kayu?
Anyaman Bambu (Gedhek)
Gedhek adalah semacam papan lebar yang dibuat dari anyaman material bambu. Nilai estetisnya menarik. Pemakaiannya pun sudah dilakukan sejak dulu. Hingga kini, banyak restaurant hingga guest house yang menggunakan gedhek untuk menciptakan nuansa khas.
Namun, gedhek jelas tidak memiliki kekuatan struktur yang baik. Sebagai komponen dinding, ia hanya cocok untuk sekat bagian dan harus bertumpukan dengan struktur batu-bata atau pilar-pilar bambu lainnya.
Simak juga :
Anyaman Bambu: Produk Multifungsi dari Nampan hingga Dinding
Uniknya Berbagai Kreasi Anyaman Bambu
Potongan Bambu Non-anyaman
Dinding bambu juga bisa dibuat ala dinding kayu, yakni terbuat dari plank atau potongan memanjang atau kecil dari material tersebut. Penerapannya memang agak sulit, sebab bambu memiliki bentuk silinder sehingga permukaannya tidak rata.
Untuk memudahkan, seringnya bambu langsung disatukan tanpa dipotong terlebih dahulu. Cara kedua ini, selain indah, namun juga bisa menghasilkan tembok yang lebih kuat. Hanya saja, biayanya jelas lebih mahal dibanding pemasangan dinding anyaman atau potongan bambu saja.
Aplikasi Dinding Bambu untuk Kebutuhan
Karena tampilannya yang cukup indah, dinding berbahan bambu banyak diaplikasikan untuk berbagai kebutuhan seperti:
- Dinding kafe, restaurant, dan lainnya yang bertema tradisional
- Tembok untuk kebutuhan rumah-rumah pribadi
- Tembok untuk bangunan kultural atau gedung yang dipakai untuk pertunjukan seni budaya
- Pelapis untuk berbagai moda transportasi
- Gedung-gedung publik milik negara
Mana yang Lebih Bagus Antara Dinding Bambu atau Kayu
Penggunaan bambu untuk pembuatan tembok (baik keseluruhan atau sekadar melapisi) memang belum sepopuler kayu. Namun demikian, bukan berarti material ini tak memiliki nilai jual yang membuatnya bisa disandingkan dengan kayu. Agar lebih jelas, silahkan simak perbandingan di bawah ini.
Kelebihan Dinding Bambu Dibanding Kayu
Lebih Aman untuk Area Rawan Gempa
Bambu memiliki ukuran serat yang pendek. Hal inilah yang membuatnya bisa dibengkokkan dengan mudah dibanding kayu. Namun selain mudah dibengkokkan, dengan elastisitas tersebut juga membuat bambu lebih tahan gempa.
Getaran yang terjadi saat gempa berimbas lebih buruk pada material yang tidak elastis. Dan meski kayu jelas lebih aman dibanding dinding semen tanpa rangka, namun bambu adalah material yang paling aman.
Lebih Terjangkau
Harga bambu sebenarnya bervariasi. Bambu tua dari jenis yang terkenal kuat jelas tidak bisa dibeli dengan harga murah. Dibanding kayu sengon, olahan, dan sejenisnya pun harganya pasti lebih tinggi.
Namun secara umum, bahan bambu memang lebih murah dibanding kayu pada level kualitas serupa. Bambu paling bagus, misalnya, kemungkinan besar lebih murah dibanding harga jajaran kayu premium seperti jati dan ulin kualitas terbaik.
Estetik
Tiap bahan memiliki dampak pada estetika tersendiri. Khusus bambu, kesan unik yang bisa diperolah adalah kesan tropis, oriental, dan elegan. Kesan-kesan tersebut tak bisa dilepaskan dari fakta bahwa bambu jarang atau bahkan tak ditemukan di banyak negara Eropa dan Afrika, sehingga bambu selalu dikaitkan dengan budaya timur jauh dan asia tenggara.
Kekurangan Dinding Bambu Dibanding Kayu
Tidak Bisa Menyaingi Kayu Keras Tropis
Banyak sekali bambu yang kuat. Petung, andong, dan duri adalah beberapa contoh bambu yang sudah umum digunakan untuk kebutuhan konstruksi. Secara umum pun, bambu memiliki nilai 1380 pada pengukuran janka hardness. Namun dibanding kayu, kekuatan tersebut masih kalah dibanding bahan seperti jati dan ulin.
Rentan Serangan Teter
Hal kedua yang menjadi kekurangan pada bambu adalah rentannya material tersebut dari serangan teter. Hal ini disebabkan karena substrat bambu yang lebih berpori. Apalagi bagian dalam material bambu juga berlubang dengan bentuk seperti silinder. Sifat-sifat tersebut membuat beberapa jenis hama, khususnya teter, dapat menyerang dengan mudah.
Tips Perawatan Dinding Bambu
- Untuk menjaga kehalusan dan keindahan warna dinding, Anda bisa mengoleskan semir kayu seperti Biopolish.
- Jangan sampai terjadi kebocoran pada atap atau lantai atas yang secara kontinyu membasahi bambu. Jamur dan rayap bisa muncul akibat hal tersebut.
- Lakukan finishing secara berkala sebab lapisan cat yang rusak sudah tak mampu melindungi dinding tersebut lagi.
- Lakukan pembersihan secara rutin. Jangan sampai debu menempel terlalu lama. Debu yang menempel bisa memicu tumbuhnya jamur pada substrat bambu.
- Selalu cek kondisi dinding secara rutin (misalnya tiap minggu). Dengan demikian, kerusakan bisa dideteksi sejak dini dan tidak menjadi semakin parah.
Pada akhirnya penggunaan dinding bambu memang menarik. Akan tetapi perlu penanganan tersendiri dengan cara-cara yang tepat.
Simak Juga :
Informasi Kayu Jati Doreng Serta Contoh Pemanfaatan dan Pengawetannya