Apa saja ya perbedaan silica gel putih dan biru? Manakah di antara keduanya yang lebih bagus? Simak penjelasannya di bawah ini.
Di era industri yang terus berkembang, produk-produk penyerap kelembaban cukup dibutuhkan. Digitalisasi ekonomi membuat aktivitas pengiriman makin intens, dan mau tak mau harus menggunakan humidity absorbant. Bahan tersebut pada dasarnya digunakan untuk mencegah kelembaban berlebih sehingga jamur dan bakteri tidak bisa berkembang.
Yang lebih menarik, untungnya, harga penyerap kelembaban cukup murah. Jenis-jenis penyerap kelembaban berbeda-beda. Salah satu yang paling umum digunakan adalah silica gel.
Silica gel mungkin terdengar asing di telinga Anda. Namun bila Anda pernah membuka kotak sepatu misalkan, dan mendapati sekantong kecil butiran bertuliskan ‘Do Not Eat’ artinya Anda sudah pernah melihat silica. Silica gel tak boleh dimakan sebab memiliki sifat menyerap molekul air yang cukup signifikan.
3 Perbedaan Silica Gel Putih dan Biru
Warna dan Perubahannya Saat Jenuh
Perbedaan yang paling tampak di antara kedua jenis silica ini bisa didapati pada warnanya. Silica gel biru sebagaimana namanya menampakkan warna biru. Sementara silica gel putih, sejatinya berwarna bening (bukan putih).
Perbedaan warna juga nampak kontras saat keduanya berada dalam kondisi yang jenuh. Silica gel biru akan berubah warna menjadi pink saat sudah terlalu banyak menyerap air. Di sisi lain, silica gel putih tidak memperlihatkan perubahan warna sama sekali. Bola-bola kecil itu akan tetap tampak berwarna transparan.
Kenapa perbedaan warna ini bisa terjadi? Jawabannya sederhana saja. Varian silika biru mengandung Cobalt chloride. Cobalt chloride sengaja digunakan sebagai indicator warna sebagaimana pemakaian methyl violet pada silica oranye.
Tingkat Keamanan
Meski silica gel biru bisa dengan jelas menunjukkan tingkat kejenuhannya, namun demikian varian ini memiliki tingkat keamanan yang jauh lebih rendah. Tak lain dan tak bukan hal itu disebabkan karena penggunaan cobalt chloride.
Berbagai studi ilmiah telah menemukan fakta bahwa kandungan tersebut membahayakan. Oleh sebab itulah pemakaiannya tidak boleh dilakukan secara asal.
Di sisi lain, perbedaan silica gel putih dan biru terlihat sangat jelas. Sebab ketika silica biru cenderung tidak aman untuk digunakan, silica putih memiliki tingkat keamanan yang sangat baik. Bahkan beberapa merknya bersifat food grade. Hanya saja, hal itu memang harus dikompensasi dengan tidak digunakannya indicator warna cobalt chloride.
Pemakaian dan Regulasi
Terdapat perbedaan tingkat keamanan antar kedua produk penyerap kelembaban tersebut. Oleh karena itulah, keduanya perlu digunakan dengan cara yang berbeda.
Misal, bila silica gel putih bisa digunakan untuk banyak sekali jenis kebutuhan, penggunaan silica biru sangatlah terbatas. Tipe biru sama sekali tidak boleh digunakan untuk makanan, perlengkapan makan, hingga obat-obatan. Pelanggaran pemakaian bisa berujung denda dan penjara (di beberapa negara maju).
Silica gel putih cukup bebas digunakan. Bahkan beberapa produknya sudah memiliki kualitas food grade. Meski begitu, penggunaannya pun tetap harus mematuhi regulasi yang berlaku.
Misalnya, aturan pengemasan yang harus disertai keterangan ‘Do Not Eat’. Aturan tersebut berlaku untuk semua jenis silica dan harus benar-benar dipatuhi supaya tak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Persamaannya Silica Gel Putih dan Biru
Meskipun memiliki 3 perbedaan yang membuatnya tak bisa dipakai untuk kebutuhan yang sama, baik silica gel putih dan biru juga memiliki kesamaan. Salah satunya adalah fakta bahwa kedua tipe silica tersebut adalah silica sintetis.
Silica gel sintetis adalah silica gel yang dibuat di pabrik. Begitu pula dengan silica gel biru yang mengandung Co (kobalt). Salah satu karakteristik yang menandakan keduanya adalah barang pabrikan adalah bentuknya yang hampir bulat sempurna. Di alam, bentuk-bentuk yang terlalu simetris seperti itu sangat sulit untuk ditemukan. Apalagi dengan warna-warna yang cenderung jelas dan jernih, baik itu warna biru ataupun bening.
Yang Terbaik Antara Silica Gel Putih dan Biru
Berdasarkan penjelasan di atas, bisa disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara kedua jenis silica. Namun, terdapat pula beberapa hal yang membuat keduanya serupa.
Namun demikian, bila kita bicara tentang produk yang terbaik, jelas jawabannya bukan di antara keduanya. Ya, meski selama ini banyak yang menyatakan bahwa silica gel putih itu baik, namun ada satu jenis yang kualitasnya lebih tinggi. Apalagi bicara soal keamanannya.
Jenis yang dimaksud adalah natural silica ( silica gel alami). Sekilas dilihat, tipe ini tampak seperti serpih batu berwarna abu-abu yang tak berguna. Namun, justru varian inilah yang lebih baik. Selain bisa menyerap kelembaban sebagaimana tipe yang lain, silica natural juga menawarkan tingkat keamanan sangat tinggi.
Tipe silica gel alami bukan produk pabrikan. Ia diambil langsung di alam lalu difilter dan dikemas. Dengan tingkat keamanan yang tinggi, varian ini bisa diandalkan untuk:
- Penyerap kelembaban makanan kering seperti kacang mete dalam toples
- Penyerap kelembaban aneka kue
- Penyerap kelembaban untuk pengemasan perlengkapan makan
- Penyerap kelembaban baju anak
- Kebutuhan lainnya yang sekiranya membutuhkan bahan absorban yang lebih aman
Silica natural bisa Anda dapatkan dengan mengontak CS kami melalui website ini. Anda juga bisa mendapatkan silica gel alami dengan mengontak ke email [email protected]