Kualitas sepotong kayu bisa ditentukan berdasarkan banyak faktor. Dan meski banyak juga jenis-jenis kayu yang dikenal memiliki kualitas yang bagus, namun kayu sebagai bahan organik juga tak lepas dari kekurangan.
Misalnya kayu mangga. Sebagai kayu yang berasal dari pohon buah, mangga bukan bahan baku woodworking yang awet. Rayap dan jamur akan memakan substrat kayu mangga yang berada dalam kelas awet IV dengan cukup mudah.
Namun demikian, kayu mangga punya keunggulan lain dan punya pasarnya sendiri. Tampilan kayu mangga yang sangat cantik adalah salah satunya. Selain itu, pola serat yang tampak acak dan warna yang menarik membuat material ini ideal digunakan untuk pembuatan furniture indoor dengan keunikan tersendiri. Padahal awalnya mangga hanya dijadikan pengganti dalam industri woodworking.
Begitu pula dengan laban. Laban memang kalah menarik dari kayu nangka, mahoni, jati, atau ebony yang terkenal dengan tampilan berkelasnya. Warna laban justru tampak standar dari coklat, keabu-abuan, atau kekuningan. Pola seratnya pun terlihat biasa saja. Namun demikian, kayu ini memiliki keunggulan dari terkait kekuatannya.
Seberapa baik kekuatan kayu laban, dan apa saja manfaat yang bisa diperoleh dari kekuatan tersebut?
Kekuatan Kayu Laban
Kekuatan kayu laban mengacu pada seberapa tahan kayu ketika diberi beban, gaya, atau tekanan. Nilai ini dipengaruhi oleh berbagai faktor mulai dari sifat serat kayu, jenis seratnya, usia, kandungan air, hingga densitas material.
Aspek kekuatan adalah aspek yang penting diperhatikan dalam bidang woodworking. Tanpa mengetahui aspek ini, kita akan kesulitan menetapkan penggunaan suatu kayu.
Contoh, untuk menahan beban jembatan, kayu yang dipakai harus memiliki kekuatan tinggi. Sementara untuk membuat figura foto, jenis kayu yang digunakan tak perlu mempunyai kekuatan yang tinggi.
Laban sendiri merupakan kayu yang kelas kuatnya tergolong tinggi. Kayu ini, berdasarkan berbagai pengujian yang dilakukan, umumnya masuk dalam kategori kelas I. Kekuatannya setara dengan ulin maupun eboni yang juga tergolong kayu dalam kelas kuat I.
Keunggulan lain Kayu Laban
Kayu laban (V. pinnata) bukan hanya kayu yang dikenal sebagai obat tradisional dan penghasil kayu kuat. Selain kedua kelebihan tersebut, kayu ini juga memiliki cukup banyak keunggulan. Pertama, kayu laban adalah jenis kayu yang sangat awet.
Berdasarkan banyak pengujian yang dilakukan, kayu ini tergolong dalam kelas keawetan I. Bagian teras selayaknya kayu lain pada umumnya memiliki ketahanan yang lebih baik dibandingkan dengan bagian luar pinggir.
Kedua, kayu laban memiliki tampilan cukup standar namun bisa dijadikan menarik dengan finishing tepat. Kayu laban memang tidak seindah mahoni yang kemerahan atau eboni yang hitam menawan. Namun, dengan finishing yang tepat, produk-produk laban akan tampil mempesona. Apalagi kayu ini juga sangat mudah dicat.
Kelebihan-kelebihan lain pada kayu ini yang juga perlu digarisbawahi adalah:
- Cukup stabil dengan kembang susut yang tidak ekstrim
- Cukup mudah diolah baik menggunakan mesin atau secara manual
- Memiliki ketahanan air yang cukup baik
- Harga yang cukup bersaing
- Mudah diawetkan dan diberi bahan-bahan woodworking lainnya
Memanfaatkan Kekuatan Kayu Laban
Memiliki kekuatan yang baik dan segudang kelebihan lainnya, laban telah digunakan untuk banyak kebutuhan. Kayu ini secara umum bisa diandalkan untuk beberapa kebutuhan berikut.
- Pembuatan komponen struktur bangunan, baik itu struktur dinding maupun atap
- Pembuatan lantai dan tembok kayu, untuk indoor ataupun outdoor
- Pembuatan furniture, di antaranya garden furniture dan mebel dapur
- Pembuatan gagang perabotan
- Pembuatan alat musik
- Pembuatan aneka kerajinan, tradisional dan modern
- Pembuatan moda transportasi seperti perahu dan bak truk
- Pembuatan fasilitas publik mulai dari jembatan, ayunan, hingga pagar
Dari banyak manfaat tersebut, yang paling menonjol dan terkait kelas kuatnya adalah poin ketujuh. Ya, dalam hal ini laban bisa digunakan untuk pembuatan jenis moda transportasi, untuk membuat perahu maupun bak truk.
Khusus untuk pemanfaatannya dalam pembuatan perahu, sebenarnya masyarakat lokal telah memanfaatkan kayu laban sejak dulu. Tak sedikit masyarakat pesisir Kalimantan yang terbiasa menggunakan kayu laban yang tahan air untuk membuat moda transportasi air berupa perahu sederhana.
Jangan Lupa Awetkan dengan Biocide ya!
Oleh karena memiliki kekuatan yang baik dan ketahanan pada air yang tinggi, kayu laban sering digunakan untuk keperluan heavy duty. Kami menyarankan pengguna kayu ini untuk menerapkan treatment pengawetan.
Treatment pengawetan bisa diartikan sebagai segala usaha untuk meningkatkan lamanya penggunaan kayu, yang bisa dilakukan dengan menerapkan bahan pengawet khusus. Peningkatan usia kayu sendiri difokuskan pada pemberian proteksi antihama terhadap kayu. Sebab hama adalah salah satu faktor perusak kayu yang paling destruktif. Bahan pengawet yang disarankan untuk kebutuhan heavy duty ini adalah Biocide.
Bicide sebagai bahan untuk pengawetan kayu memiliki beberapa varian produk berikut ini.
- Biocide Wood Fungicide, produk untuk mencegah jamur stain dan bakteri kayu.
- Biocide Insecticide, produk untuk mencegah rayap, teter, dan serangga perusak kayu lain.
- Biocide SFP, produk untuk mencegah jamur dan lumut.