Kayu antirayap adalah pilihan terbaik untuk kebutuhan indoor maupun outdoor. Apa saja jenis-jenis material yang tahan rayap? Simak penjelasannya di bawah ini.
Wood resistance atau ketahanan kayu selalu menjadi subjek menarik di bidang woodworking. Sebab aspek ini berpengaruh pada masalah perawatan dan potensi terjadinya kerugian. Baik produsen maupun konsumen secara umum menyukai kayu dengan keawetan yang memadai.
Apalagi untuk kebutuhan pembuatan produk eksterior. Tidak bisa tidak diperlukan material dengan resistensi tinggi. Bila yang digunakan adalah kayu dengan ketahanan rendah, produk yang dihasilkan akan memperoleh persepsi buruk di masyarakat. Dan sebagai akibatnya, produsen akan kesulitan mengembangkan usahanya.
Namun bicara tentang ketahanan kayu sebenarnya tidak begitu mudah. Untuk menentukan keawetan kayu diperlukan analisis yang menyeluruh. Meski, secara umum resistensi bahan tersebut bisa dibagi menjadi:
- Ketahanan terhadap faktor non biotik seperti guyuran air dan perubahan suhu
- Ketahanan terhadap faktor biotik seperti serangan hama
Khusus faktor biotik, salah satu hama yang harus diwaspadai adalah hama rayap. Ya, serangga koloni berukuran kecil tersebut rupanya merupakan salah satu tantangan besar dalam industri perkayuan.
Mengapa Kayu Antirayap?
Kerusakan yang disebabkan serangan hama rayap bila dihitung secara garis besar bisa memakan angka milyaran rupiah per tahunnya. Perhitungan seperti ini pernah dilakukan secara empiris di Amerika Serikat. Di Indonesia, dengan kondisi yang lebih lembab, diperkirakan kerugian akibat hama ini bisa melebihi nominal yang dialami warga Amerika.
Sayangnya, kerusakan yang disebabkan hama rayap acap kali diabaikan. Sebab hama ini memang merusak kayu dengan proses yang sangat lama.
Tak jarang masyakarat yang tiba-tiba mengeluhkan rangka kayunya yang keropos. Setelah diselidiki, barulah mereka sadar bahwa rayap telah menghuni area tempat tinggal mereka sejak dulu.
Selebihnya, berikut ini beberapa kerugian yang disebabkan oleh rayap dalam bidang perkayuan:
- Merusak bahan utama dalam produksi mebel hingga kerajinan
- Merusak produk kayu jadi yang sedang disimpan atau dikirim
- Merusak produk kayu yang telah dibeli konsumen
- Mengancam keselamatan penghuni rumah yang rangka kayunya dimakan rayap
- Menyebabkan kecelakaan pada moda transportasi yang kayunya diserang rayap
- Merusak estetika
- Menyebabkan reaksi alergi
Oleh karena hal-hal seperti inilah, permintaan akan kayu anti rayap melambung demikian tinggi. Secara definitive, kayu seperti ini bisa diartikan sebagai kayu yang tidak disukai oleh rayap atau sulit dimakan rayap.
Ya beberapa kayu memiliki rasa yang rupanya tidak enak untuk serangga tersebut. Sementara kayu-kayu lainnya kadang memiliki densitas yang sangat tinggi sehingga sangat sulit dikunyah rayap dan dihancurkan.
Pada masa lalu, masyarakat akan melakukan seleksi ketat pada kayu dengan ketahanan rayap yang baik. Popularitas jati, misalnya, adalah contoh hasil seleksi masyarakat yang mengunggulkan material kayu yang tahan terhadap serangan termite.
Daftar Kayu Antirayap
- Jati: mengandung zat tannin yang bersifat antirayap
- Eboni: mengandung antitermite serta substratnya cukup keras
- Ironwood: sangat keras dan kuat sehingga kurang disukai rayap
- Ulin: sangat keras dan kuat sehingga kurang disukai rayap
- Bengkirai: keras dan memiliki zat antirayap
Menciptakan Kayu Antirayap
Memilih kayu yang secara alamiah memiliki ketahanan terhadap rayap memang ide yang baik. Ide seperti itu pun mudah diterapkan dan telah dilakukan nenek moyang kita.
Namun, sayangnya ide seperti ini kurang sustainable. Sebab permintaan masyarakat akan kayu-kayu terentu melonjak sangat tinggi. Akibatnya, harga kayu menjadi sangat mahal. Di tingkat produsen kayu, berpotensi terjadi penebangan dini yang disebabkan oleh demand yang terus bertambah.
Oleh karena hal inilah ide tersebut sebaiknya ditinggalkan. Lagipula, dengan teknologi woodworking yang ada sekarang, pada dasarnya kita bisa lho menciptakan kayu antirayap sendiri. Ya, dengan metode khusus, kita bisa membuat kayu yang dikenal mudah rusak menjadi kayu dengan resistensi tinggi.
Metode Khusus Pengawetan Kayu
Pengawetan pada dasarnya dilakukan dengan meresapkan antihama pada substrat kayu. Bila yang digunakan adalah antirayap, maka kayu akan menjadi tahan terhadap rayap.
Terdapat banyak cara melakukan pengawetan kayu. Kita bisa merendam kayu dalam larutan pengawet, mengoleskan larutan pengawet pada kayu, hingga menerapkan sistem vakum tekan.
Dengan pengawetan yang tepat, usia kayu bisa bertambah berkalilipat. Bahkan kayu seperti sengon bisa bertahan hingga 90 tahun penggunaan setelah treatment preservasi berkualitas.
Kualitas treatment pengawetan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Salah satunya adalah antirayap yang digunakan. Nah, khusus untuk mendapatkan kayu antirayap, kami merekomendasikan BioCide Insecticide. Dengan zat aktif cypermethrin, BioCide Insecticide adalah insektisida terbaik untuk produk-produk kayu.
Pengendalian Rayap di Lingkungan Sekitar
Selain memberikan perisai proteksi antirayap dengan menerapkan pengawetan, kita juga bisa melakukan pengendalian rayap di area sekitar. Pengendalian rayap pun bisa dilakukan dengan berbagai metode.
Ada metode umpan atau bait, metode pipa injeksi, hingga metode tuang prakonstruksi. Metode-metode tersebut perlu dipilih sesuai dengan kondisi.
Metode-metode tersebut memang tidak bisa menyulap kayu menjadi kayu antirayap. Namun, cara ini setidaknya akan memberikan perlindungan ekstra supaya hama rayap tak menyebabkan kerugian.