Ada banyak manfaat yang bisa Anda peroleh dengan mengawetkan akar sebagai bahan baku furniture. Apa sajakah itu? Mari simak penjelasannya di bawah ini.
Semua bahan baku mebel dari substrat organik harus diawetkan terlebih dahulu, baik itu kayu, bambu, hingga akar. Ya, akar. Material tersebut memang tak begitu banyak dikenal orang untuk membuat mebel. Namun pada kenyataannya, akar memang dapat digunakan sebagai material furniture. Bahkan, akar menawarkan keunggulan yang tak bisa didapat dari kayu, yakni dari bentuknya yang unik.
Bagaimana tidak? Keunikan bentuk akar membuat produk dari bahan ini tak akan pernah persis sama. Selain itu, kesan yang didapat dari mebel pun jauh lebih natural dan artistik. Bagi penyuka desain rumah tradisional dan klasik, jenis furniture dari akar ini akan sangat menarik untuk dicoba.
Cara Mengawetkan Akar
Namun penggunaan akar bukannya tanpa cela. Ada hal-hal yang harus diantisipasi seperti kekurang awetan material tersebut. Material ini rentan dimakan berbagai jenis hama seperti rayap, totor, jamur, hingga bakteri pembusuk. Solusi terbaik untuk mengantisipasinya adalah melakukan treatment pengawetan terlebih dahulu.
Aplikasi treatment pengawetan akar bisa dilakukan dalam beberapa metode.
Prinsipnya sebenarnya sama dengan pengawetan pada kayu dan bambu, yakni peresapan obat pengawet ke dalam material yang diawetkan. Varian metodenya dapat dilakukan dengan merendam akar dalam larutan pengawet, mengolesi akar, hingga menyemprotkan larutan pengawet pada akar.
Manfaat Mengawetkan Akar
Meningkatkan Kualitas Furniture Akar
Sudah barang tentu treatment pengawetan akan membuat furniture yang dihasilkan lebih berkualitas karena ketahanannya. ,e
Penggunaan Akar Alternatif
Tidak semua akar bisa digunakan untuk bahan baku mebel sebab keawetannya sangat rendah. Namun dengan treatment pengawetan, kita bisa menggunakan akar-akar yang masih bisa ditingkatkan level awetnya.
Menurunkan Resiko Gagal Produksi
Serangan jamur dan serangga seperti rayap dan kumbang bubuk terjadi pada berbagai kondisi. Saat sebelum akar selesai diolah pun serangan hama bisa muncul. Padahal, serangan hama-hama tersebut jelas dapat menyebabkan hambatan hingga kegagalan proses produksi. Hal seperti ini dapat diantisipasi bila sejak awal kita mengawetkan akar yang dipakai.
Mencegah Tercekal Undang-undang Bioterorisme
Bagi Anda yang berminat memperluas usaha untuk ekspor, waspadalah dengan aturan negara tujuan. Beberapa negara menerapkan secara ketat undang-undang anti bioterorisme. Bila Anda mengirim mebel akar yang selama perjalanan ditumbuhi jamur hingga totor, otomatis Anda akan terkena kasus bioterisme. Jelas sangat tidak enak bukan?