Kayu kelapa saat ini marak digunakan sebagai kayu alternatif, pengganti kayu komersil yang kian menurun. Salah satu cara agar menjadi alternatif yang baik yakni mengolah kayu kelapa dengan baik menggunakan pengawet kayu kelapa berkualitas.
Kelapa (Cocos nucifera. L) merupakan jenis tanaman perkebunan yang oleh masyarakat dijuluki sebagai pohon kehidupan. Semua bagian dari pohon yang banyak tumbuh di kawasan pantai seluruh Indonesia ini dapat dimanfaatkan. Di Indonesia terdapat perkebunan kelapa 3,7 juta hektar dan 95% merupakan tanaman rakyat. Dari luas tersebut sekitar 25% merupakan tanaman yang telah berumur di atas 50 tahun dan perlu diremajakan. Pohon kelapa yang sudah tidak produktif (berumur di atas 50 tahun) pada bagian pangkal sampai tengah batang dapat mencapai volume 0,45 m3 per pohon.
Melihat kenyataan bahwa kayu-kayu komersial semakin tahun semakin berkurang potensinya karena masyarakat banyak memanfaatkannya. Beberapa keunggulan kayu-kayu komersial yaitu kelas kuat II-III, warna dan serat banyak diminati oleh konsumen untuk produk bahan bangunan seperti dinding rumah, plafon, daun pintu dan mebel. Dari segi warna dan seratpun, jika dibandingkan kayu komersil, kayu kelapa tidak kalah bagus dan estetis.
Oleh karena itu, penggunaan kayu kelapa sudah lama dikenal oleh masyarakat sebagai bahan untuk struktural bangunan (rangka, atap, kusen, pintu, papan dinding) dan bukan struktural (seperti mebel perkakas rumah tangga). Kayu kelapa memiliki warna dasar merah atau coklat dengan corak yang berupa serat hitam dan beraneka ragam. Bagian pangkal dan tengah kayu kelapa memiliki kelas kuat II, sedangkan bagian lainnya memiliki kelas kuat III-IV. Agar kualitas menyemai kayu komersil butuh pengawetan agar umur pakai kau panjang, dan terhindar dari serangga perusak.
Pengawet Kayu Kelapa Untuk Meningkatkan Umur Pakai
Kualitas bahan pengawet kayu kelapa harus disesuaikan dengan kualitas pengawet kayu komersil yang tinggi. Untuk menyelesaikan masalah keawetan yang kurang pada kayu kelapa, perlu pengawet seperti BioCide Insecticide. Produk ini dapat diaplikasikan dalam berbgaai metode pengawetan, dari yang sederhana dan kompleks. Dengan pengawetan, maka kebutuhan konsumsi akan kayu jati yang tinggi dapat diatasi dan lebih ekonomis. Kenapa lebih ekonomis? Karena tidak perlu penggantian bahan yang berlebih.
Biocide Insecticide merupakan produk pengawet kayu untuk mencegah serangan berbagai jenis serangga dan rayap dengan system kontak lambung. Produk dengan kemasan 130 gram ini efektif mengantisipasi serangan kumbang bubuk kayu, semut, kutu, nyamuk, rayap, dll. Bahan aktif dari obat ini adalah Cypermethrine 100 EC. Produk tersebut dapat mengawetkan berbagai jenis kayu, khususnya kayu kelapa. Karena sudah diberi bahan pengawet, akan mencegah serangga seperti rayap ataupun kumbang bubuk memakan kayu. Sehingga umur pakaipun bertambah.
BioCide Insecticide Membantu Mengatasi Kebutuhan Konsumsi Kayu Yang Tinggi
Tingginya konsumsi permintaan bahan baku kayu komersil untuk mebel dan konstruksi, tidak disertai dengan kemampuan hutan dalam menyediakan kayu secara lestari. Untuk mencukupi kebutuhan kayu sebagai bahan bangunan, konstruksi, dan bahan baku industri, maka dibutuhkan pengawetan kayu kelapa agar kayu kelapa bisa menjadi alternatif yang baik. Pengawet kayu kelapa BioCide insecticde dapat menambah umur pakai kayu dan memiliki stabilitas tinggi. Akhirnya, dengan bahan ini konsumsi yang tinggi akan kayu jati dapat teratasi. Hubungi kontak yang tertera pada website ini untuk pemesanan.