Mengenal cecak kayu sebagai salah satu reptil yang kehadirannya cukup sering ditemui di rumah tentu menjadi hal yang cukup esensial.
Anda perlu mengenal cecak kayu dari morfologi, perubahan fisik hingga kebiasaannya agar mengetahui dengan pasti seperti apa sebenarnya pola hidup dari reptil ini. Sehingga saat diperlukan penanganan lebih lanjut, diharapkan anda sudah mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan.
Morfologi Cecak Kayu
Cecak kayu atau cecak rumah adalah reptil dengan ukuran sedang kurang lebih 120 mm. Reptil ini memiliki moncong yang relatif pendek.
Hewan ini memiliki dorsal dengan warna abu-abu keputihan dengan bintik-bintik atau kehitaman. Selain itu ada juga ventral dengan warna putih atau agak kekuningan.
Tidak ada jumbai kulit di bagian sisi tubuh ataupun pada bagian tungkainya. Bagian ekornya membulat, dengan enam deret duri-duri kulit yang lunak.
Baca Juga : Tempat Pensil dari Rotan yang Punya Prospek Tinggi
Ada sisik-sisik yang bentuknya mirip dengan bintik bulat halus pada bagian dorsal (punggung). Namun ukurannya tidak seragam besarnya.
Terdapat bintil-bintil yang juga tersusun membentuk deretan agak jarang. Ada dua baris pada tiap sisi tubuhnya, dari bagian pinggang sampai ke pinggul. Serta satu deret lagi di bagian atas pinggulnya.
Selanjutnya, ada pula tiga deret bintil dengan bentuk duri yang lunak pada tiap sisi ekornya. Adanya sepasang pori anal pada bagian pangkal ekor di belakang anusnya.
Baca Juga : Distributor Cat Kayu untuk Furniture Ekspor yang Bagus, Orchid Enamel Paint
Ekor cecak kayu berwarna jingga kemerahan pada bagian bawah ke arah ujung tubuhnya. Yaitu perisai subkaudal (sisik-sisik lebar pada bagian bawah ekor) kurang lebih setengah dari lebar ekor.
Bagian dorsal tampak kehitaman, dengan adanya sejalur pita keputihan yang ada pada masing-masing sisi lateral.
Secara taksonomi, berikut informasi selengkapnya:
Ketahui Perubahan Fisiknya
Saat menginjak usia dewasa, hewan ini akan mengalami perubahan warna kulit yang cukup signifikan. Bagian kehitaman pada dorsalnya akan tampak lebih jelas, masih dengan sejalur pita keputihan yang ada pada masing-masing sisi lateral.
Baca Juga : Mengenal Kayu Jati Doreng
Adanya sejalur pita keputihan tersebut memang terlihat seperti kekang kuda. Mulai dari bagian ujung moncong pada sekitar hidung. Pada bagian belakang melewati mata, bagian atas timpanum (telinga), dan bahu.
Kemudian terus melebar pada sisi tubuhnya hingga berakhir pada sekitar pinggul. Adanya bercak-bercak keputihan juga berpasangan pada bagian punggung.
Berupa bercak vertebral yang terletak pada di atas jalur tulang punggung dengan bentuk memanjang. Bagian kaki dan ekornya berbelang-belang.
Baca Juga : Pesona Warna Merah Kerajinan Biji Saga
Kebiasaan Serta Persebarannya
Sifat-sifat ekologis serta perilaku dari cecak kayu mirip dengan cecak tembok rumahan pada umumnya. Hanya saja, cecak ini lebih sering ditemui pada bagian yang berkayu di rumah.
Atau lokasi lain biasa ditemukannya cecak ini adalah pohon serta semak-semak di halaman rumah. Berbeda dengan cecak tembok, jenis cecak ini lebih umum untuk ditemukan pada bagian luar rumah atau pada tempat yang lebih terbuka.
Cecak ini memiliki mangsa utama berupa serangga berukuran kecil. Reptil ini aktif berburu terutama pada malam hari karena termasuk hewan nokturnal.
Baca Juga : Material Furniture Outdoor Berkualitas Selain Kayu
Jenis cecak ini juga sering didapati bercampur dengan jenis cecak lainnya seperti dari jenis C. platyurus dan G. mutilata dalam hal kumpulan cecak yang biasa ada di sekitar lampu.
Pada siang hari, cecak kayu lebih memilih untuk bersembunyi pada sela-sela kayu atau di dinding rumah. Bagian jantan cecak ini bersuara keras, cak..cak..cak..cak, seperti namanya.
Jenis reptil ini dapat menyebar dengan luas mulai dari Afrika bagian timur dan selatan, Madagaskar, serta kepulauan-kepulauan di sekitarnya.
Baca Juga : Cat untuk Galvalum yang Berkualitas dan Hasilnya Menarik
Beberapa negara lainnya yang menjadi lokasi persebaran serangga ini di antaranya Pakistan, India, Nepal, Maladewa, Vietnam, Thailand, Tiongkok Selatan, Jepang, termasuk Indonesia.
Di Indonesia persebaran reptil ini juga cukup merata. Mulai dari Sumatra, Jawa, Borneo, Bali, Lombok, Ambon sampai Papua.
Perlukah Membasminya dari Rumah?
Kehadiran cecak kayu di rumah sebenarnya justru membantu keamanan di rumah dari serangga seperti nyamuk dan lainnya?
Menurut Dr. Evy Arida seorang peneliti herpetologi dari pusat penelitian biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), selain nyamuk, serangga seperti lalat buah dan laba-laba juga menjadi makanan utama dari cecak.
Hal itu juga berlaku bagi cecak kayu yang ada di dalam atau di sekitar rumah anda. Karena secara sifat sebenarnya jenis cecak ini mirip dengan cecak pada umumnya.
Baca Juga : Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan Dinding Bambu
Kembali lagi, sebenarnya perlu diperhatikan pula seberapa banyak jumlah cecak tersebut berdiam di dalam rumah anda.
Jika dirasa jumlahnya terlalu banyak dan anda mulai terganggu, bisa dilakukan penanganan untuk menghilangkannya. Untuk mengatasinya, anda bisa menggunakan produk Biocide Insecticide.
Sumber: YouTube Bio Paint
Temukan Produk Anti Serangga yang Aman dan Berkualitas untuk Mengatasi Cecak Kayu
Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut atau pemesanan mengenai produk ini, silahkan hubungi kami melaui e-mail di [email protected].
Anda juga dapat membeli seluruh varian produk dari PT. Bio Industri Omnipresen secara online melalui beberapa kanal marketplace kami berikut ini:
Anda juga bisa membeli seluruh produk dari Bioindustries secara langsung di beberapa service point kami berikut ini:
Bio Center Yogyakarta
Phone / fax: 0274 388301
Hp / WhatsApp: Klik di Sini
e-mail: [email protected]
Bio Service Point Jepara
Phone: 0291 598992
e-mail: [email protected]
Bio Service Point Cirebon
Phone: 0231 320759
e-mail: [email protected]