Fenomena jamur kering yang membusuk umumnya disebabkan dry rot. Seperti apa karakter hama tersebut? Bagaimana pula cara mengatasinya?
Jamur atau fungi adalah organisme yang memiliki banyak peran dalam kehidupan manusia. Jamur bisa dimasak menjadi sayuran lezat. Namun, selain manfaat, jamur juga bisa menyebabkan masalah serius yang berujung kerugian finansial.
Nah, akibat kerugian finansial inilah, jamur diklasifikasikan sebagai hama. Secara definisi, hama adalah organisme yang bisa menyebabkan kerusakan akibat cara hidupnya. Kebanyakan jamur bersifat saprofit dan parasit, organisme tersebut dapat menganggu kehidupan manusia.
Umumnya, yang bertipe parasit menyebabkan kerusakan pertanian, sedangkan yang bersifat saprofit menyebabkan kerusakan pada pengolahan bahan organik. Contoh jamur dengan tipe saprofit ini adalah dry rot atau biasa disebut jamur pembusuk cokelat.
Mengenal Jamur Kering Coklat Dry Rot
Dry rot atau brown rot atau jamur pembusuk kering adalah salah satu jenis pembusuk yang cukup unik. Dilihat dari namanya, seolah-olah jamur ini tidak memerlukan kondisi lembab untuk hidup. Padahal kenyataanya tidak demikian. Supaya bisa tumbuh dengan baik, dry rot memerlukan kelembaban minimal 20% dengan inisiasi awal minimal 28%.
Nama dry rot sendiri sebenarnya memiliki sejarah yang menarik. Konon, jamur ini mula-mula diidentifikasi pada perahu-perahu yang digunakan nelayan di Eropa. Perahu tersebut tanpa diketahui pemiliknya telah terinfeksi oleh jamur. Namun, karena terus terendam air, kayu tampak baik-baik saja. Apalagi dry rot juga tidak menyebabkan perubahan warna yang ekstrim.
elayan mungkin hanya merasakan beberapa ganguan di sana-sini. Dan ketika mereka mulai berhenti melaut dan tak menggunakan perahu tersebut, mereka kaget mendapati perahu yang tiba-tiba rusak seolah dimakan jamur dalam 1 malam.
Mereka tidak menyadari bahwa jamur sebenarnya telah lama menyerang. Hanya saja, air lautlah yang menyamarkan kerusakan itu.
Ketika mereka mendapati perahunya rusak pasca dipakai melaut, mereka mengira perahu tersebut diserang oleh dry rot. Atau, dengan kata lain, jamur yang menyerang saat perahu dalam kondisi kering.
Di luar asal-usul istilahnya, jamur ini sebenarnya memiliki ciri khas sendiri. Jamur ini hanya menyerang hal tertentu pada kayu dan menyebabkan inangnya berubah warna menjadi kecoklatan. Supaya lebih jelas, berikut ini ciri jamur pembusuk coklat.
Ciri-ciri Serangan Jamur Kering
Berikut ini beberapa ciri serangan jamur pembusuk coklat:
- Warna kayu yang berubah menjadi keocklatan
- Jamur yang menyerang bagian selulosa dan hemiselulosa, bukan lignin
- Mengubah struktur kayu menjadi serpihan yang halus dan kehilangan kekuatannya
- Hanya sedikit menyebabkan kayu menjadi sangat lembab atau basah seperti yang terjadi pada kayu yang diserang jamur white rot. Namun tetap membuat kayu menjadi lembab.
- Mengubah aroma kayu menjadi berbau khas
- Secara kasat mata, jamur tampak seperti wol dan benang-benang kapas di permukaan kayu
- Warna kayu lama-kelamaan menjadi semakin gelap
Oleh karena terdiri dari spesies yang berbeda-beda, mungkin Anda hanya mendapati satu atau dua tanda di ata saja. Ciri utama yang membedakan brown rot dengan jenis pembusuk yang lain adalah serangannya pada selulosa serta hemiselulosa. Selain itu, secara spesifik jamur ini juga membuat kayu berwarna semakin gelap dan mengubah strukturnya menjadi terpecah-pecah.
Dampaknya pada Industri Mebel dan Woodworking
Kerusakan yang disebabkan oleh jamur kering pembusuk dry rot memang bukan persoalan sepele. Banyak industri kayu dan woodworking yang terdampak oleh hama ini, di antaranya:
- Industri furniture
- Shipbuilding dan pembuatan perahu
- Infrastruktur berbasis kayu seperti jembatan dan tiang lampu jalan dari kayu
- Kerajinan
- Perabot
Hama ini juga bisa menyebabkan kerusakan yang cukup parah pada bangunan. Rumah-rumah bisa mengalami kerusakan dan perlu perbaikan dengan biaya yang tidak sedikit.
Tingkat Kerusakan yang DItimbulkan Dibanding Jamur Pembusuk Lainnya
Terdapat bebarapa jamur pembusuk di luar dry rot. Dua di antaranya yang populer adalah white rot dan soft rot. Secara umum, dry rot dan white rot memiliki tingkat kerusakan serupa. Walau ekses yang dihasilkannya berbeda. Misal, bila brown rot menyebabkan kayu berwarna coklat, white rot justru menyebabkan kayu berubah menjadi kekuningan.
Dari tingkat kerusakannya tersebut, jenis jamur pembusuk yang paling sedikit lebih aman adalah soft rot. Laju metabolisme hama ini tak secepat jenis yang lain. Soft rot juga hanya menyerang dalam kondisi kayu yang benar-benar tanpa maintenance dari pemiliknya.
Cara Mencegah dan Mengatasi Dry Rot
Keberadaan jamur kering atau brown rot cukup merugikan sehingga perlu diantisipasi. Pencegahan sebenarnya cukup mudah dilakukan dengan menjaga kebersihan dan mengecat kayu secara berkala ketika lapisan cat yang lama telah rusak.
Selain itu, bagi pelaku usaha, penting kiranya untuk melakukan pencegahan dengan melibatkan antijamur khusus kayu. Misalnya, saja dengan aplikasi Biocide Surface Film Preservative (Biocide SFP) yang merupakan fungisida untuk mencegah jamur pembusuk. Biocide SFP dapat dicampurkan pada cat yang digunakan untuk menambah proteksi terhadap produk kayu mulai dari mebel hingga flooring.
Tapi bagaimana bila jamur terlanjur menyerang? Harus diakui bahwa dry rot cukup sulit diatasi. Keberaannya pun sulit dideteksi karena jamur ini menyerang pada tingkat sel mikroskopis.
Untuk menghindari hal tersebut terjadi dalam jangka waktu lama, lakukan:
- Memangkas kayu yang sudah terlanjur rusak sesegera mungkin
- Mengaplikasikan Biocide SFP di sekitar area yang telah rusak. Biocide SFP bisa digunakan untuk membasmi jamur sebelum kerusakan parah terjadi.
Kayu yang terpotong tersebut kemudian bisa disambung dengan kayu lain. Atau bila material tersebut dilubangi, Anda bisa mengisinya dengan gap filler seperti epoksi. Dengan cara inilah, jamur kering pembusuk seperti dry rot bisa diatasi.