Serat daun nanas adalah salah satu jenis serat yang cukup populer di dunia. Seperti apa karakter natural fiber ini? Dan apa saja manfaatnya?
Siapa yang tidak tahu tanaman nanas? Tanaman dalam kelompok Bromelia ini menghasilkan salah satu hasil alam yang populer untuk dimakan. Ya, apalagi kalau bukan buah nanas yang terkenal sedap dengan rasanya yang manis bercampur asam.
Nanas juga bisa dinikmati dengan banyak cara. Ada yang mengonsumsinya secara langsung atau mengolahnya dulu menjadi selai, minuman, maupun permen. Karena popularitasnya, tak sedikit produk entertainment yang menggunakan potret nanas dalam brandingnya.
Klasifikasi Nanas
- Kingdom: Plantae
- Taksa: Angiospermae
- Taksa: Monokotil
- Ordo: Poales
- Famili: Bromeliaceae
- Subfamili: Bromelioideae
- Genus: Ananas
- Spesies: A. comosus
Tanaman yang masuk spesies A. comosus ini sendiri memiliki bentuk yang unik. Berbeda dengan anggota family Bromelia lainnya, tanaman ini tidak berkembang menjadi pohon besar. Nanas justru tumbuh dengan batang sangat pendek yang hampir tak terlihat.
Pada batang tersebut, dedaunan tumbuh secara rapat mengitarinya. Ketika sudah masanya datang, barulah tanaman menghasilkan bunga yang selanjutnya akan masak menjadi nenas lezat yang kita kenal.
Serat Nanas yang Berpotensi
Tahukah Anda bahwa Indonesia adalah salah satu negara penghasil nanas terbesar di dunia? Malah, negara kita masuk dalam top 5 produsen nanas.
Sejak 2021, sebagaimana dikutip Katadata, ekspor buah ini terus mengalami peningkatan. Salah satu negara tujuan ekspor buah tersebut adalah Amerika Serikat yang pada 2020 membeli 63,94 ton nanas Indonesia.
Namun, di luar panen buahnya yang menggiurkan, ternyata nanas juga memiliki potensi besar lainnya lho. Tanaman yang dalam Bahasa Inggris disebut pineapple tersebut juga memiliki serat berkualitas yang bisa diambil dari bagian daunnya. Serat nanas ternyata sudah cukup lama digunakan dalam pembuatan banyak produk tekstil.
Trend penggunaannya juga terus meningkat. Salah satu alasannya adalah karena kesadaran untuk menjaga alam yang cukup besar. Selain persoalan green energy yang beberapa waktu ini gencar dibicarakan, pemakaian natural fiber juga mendapat perhatian khusus untuk mendukung industri yang sustainable.
Karakteristik Serat Daun Nanas
Berikut ini beberapa karakter dari serat daun nanas.
- Memiliki sifat higroskopik atau mudah menyerap kelembaban
- Warna yang unik karena terdapat aksen keputihan atau keperakan
- Kandungan selulosa sangat tinggi
- Mengkilap indah
- Panjangnya sedang (medium)
- Kekuatan serat berkurang 50% ketika terkena air
- Sulit diwarnai (sulit menyerap warna)
- Tidak panas dan bisa menyerap keringat ketika digunakan sebagai material kain
- Serat yang cukup kuat dan tidak mudah mengkerut
- Memiliki kandungan antibakterial
- Bau yang unik
Pemanfaatan Serat Daun Nanas sebagai Bahan Tekstil
Seperti disebut di atas, sejak dulu, masyarakat telah mengolah serat daun nanas sebagai produk tekstil. Misalnya saja yang dilakukan para pengrajin seni di Filipina ketika negara itu masih dijajah.
Spanyol, negara kolonial bagi Filipinalah inilah yang mula-mula membawa masuk tanaman yang berasal dari Amerika Selatan itu. Selain diambil buahnya, penduduk lokal juga diminta untuk mengolah serat daun yang diperoleh.
Kain dari serat ini punya harga yang mahal. Masyarakat Filipina menjulukinya sebagai ratu bahan kain (the queen of textile) dan menggunakannya untuk membuat pakaian tradisional mereka. Serat ini juga mudah dikombinasikan dengan fiber lain. Misalnya saja dipadukan dengan sutra dan polyester yang membuat kain dariterlihat menawan menyerupai linen.
Selain Filipina, pemakaian natural fiber juga sudah cukup lama dilakukan di India dan China. Tak sekadar digunakan untuk membuat kain, bahan tersebut juga digunakan untuk membuat beberapa barang berikut ini.
- Tas
- Taplak meja dan gorden
- Keset rumah
- Hiasan dinding
- Scarf dan kerudung
- Aneka dompet
- Sepatu berbahan kain
- Boneka dan mainan anak lainnya
- Ikat rambut dan bandana
Ancaman Hama yang Perlu Diwaspadai
Serat daun nanas memang memiliki kualitas di atas rata-rata. Namun demikian, Anda juga perlu mengingat salah satu kelemahan serat ini dari aspek ketahanannya apabila tertarik mengolahnya.
Ada 2 karakter yang membuat bahan ini amat disukai hama. Pertama, sifat higroskopisnya, dan kedua, kandungan selulosanya yang tinggi. Kombinasi kedua karakter tersebut membuat rayap, kutu, dan jamur siap tumbuh pada bahan tersebut.
Oleh karena itulah, perlu dilakukan langkah pencegahan khusus. Yang bisa dilakukan di antaranya adalah memastikan tempat pengolahan serat agar selalu bersih dan menerapkan treatment pengawetan.
Treatment pengawetan pada serat alam bisa dilakukan dengan merendam bahan tersebut pada larutan air yang sudah dicampuri obat antihama.
Produk Pengawet yang Bisa Digunakan
- Insektisida Biocide Insecticide untuk mencegah kutu dan rayap
- Fungisida Biocide SFP untuk mencegah dan membasmi jamur yang tumbuh di permukaan serat
- Fungisida Biocide Wood Fungicide untuk mencegah jamur stain
Dengan merendamkan serat daun nanas pada larutan Biocide, produk yang dihasilkan akan lebih awet. Alur produksi juga lancar dan kerugian bisa ditekan seminimalisir mungkin.