Indonesia dikenal dengan lahan hutan yang luas dan sumber daya alam yang melimpah. Sehingga banyak sumber daya alam yang dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan yang biasa digunakan oleh manusia. Salah satu sumber daya alam yang sering dimanfaatkan sebagai kerajinan tangan atau furniture adalah rotan. Serat alam ini merupakan salah satu sumber daya alam yang banyak tumbuh di Indonesia. Bahkan banyak rotan yang diekspor ke luar negeri untuk berbagai kebutuhan.
Di Indonesia, furniture, perabotan atau kerajinan yang terbuat dari rotan tidak asing lagi dimata masyarakat. Bahkan sangat mudah dijumpai di berbagai pinggiran jalan di daerah di Indonesia. Sehingga wajar saja jika pengrajin tidak ada lelah untuk memproduksi barang dari bahan baku rotan tersebut. Kerajinan yang diproduksi oleh pengrajin rotan lokal bahkan banyak yang diekspor di luar negeri karena peminatnya yang tidak sedikit.
Seperti halnya dengan kayu, kadangkala tampilan rotan juga tidak seragam sehingga membuat tampilannya sedikit tidak menarik ketika akan diaplikasikan cat. Untuk mengatasi masalah warna yang tidak seragam ini maka diperlukan pemutih rotan yang bertujuan untuk menyamarkan warna yang tidak rata sehingga memudahkan selama finishing.
Tanaman Rotan Sebagai Material Mebel
Tanaman rotan sudah menjadi material serat alam yang sering dimanfaatkan untuk berbagai kebutuan mebeling seperti furniture, perabotan atau kerajinan. Bahkan Indonesia menjadi negara penghasil rotan terbesar. Hal ini dibuktikan pada tahun 1994 yang mana memiliki 56% tanaman rotan di dunia dengan 306 jenis. Bahkan beberapa tahun silam, Indonesia menjadi penghasil rotan sekisar 80% daripada negara-negara lain seperti Fhilipina, Vietnam atau negara-negara Asia lainnya.
Tanaman rotan merupakan salah satu tanaman yang merambat dengan sulur pemanjat yang tumbuh dari ruas-ruas batang. Namun, adapula jenis rotan yang tidak memiliki sulur melainkan memiliki duri-duri tajam di sepanjang batangnya untuk membantu rotan tersebut merambat. Jika dilihat lebih dekat, batang rotan memiliki bentuk membulay dan panjang bahkan panjangnya bisa puluhan meter.
Rotan sangat tumbuh subur di Indonesia karena curah hujannya yang cukup tinggi sehingga sangat efektif untuk pertumbuhan tanaman rambat ini. Rotan sendiri merupakan tanaman yang biasa tumbuh di daerah yang memiliki ketinggian sekisar 300 hingga 1000 meter diatas permukaan laut (mdpl). Sayangnya tanaman ini tidak mudah di daerah-daerah yang berkapur sehingga banyak memungkinkan tumbuh di area pegunungan. Biasanya rotan akan mudah tumbuh di tempat yang memiliki curah hujan sekisar 2000 hingga 4000 mm per tahun atau daerah yang memiliki iklim basah dengan suhu udara sekisar 24°C higga 30°C.
Rotan ini memang banyak dimanfaatkan sebagai material mebeling namun ternyata tanaman rambat ini juga menjadi makanan favorit dari badak Sumatera. Tidak hanya badak saja, masyarakat suku Mandailing yang berdomisili di daerah Sumatera Utara juga mengkonsumsi rotan tersebut untuk dijadikan sebagai lalapan, lebih tepatnya bagian pucuk rotan muda. Kegunaan rotan memang sangat beragam bahkan banyak digunakan oleh suku-suku pedalaman untuk kebutuhan sehari-hari mereka.
Sedangkan untuk mebeling, pengolahan rotan banyak ditujukan untuk membuat sebagai kursi, ayunan gantung, meja, kerajinan dan masih banyak lagi. Sayangnya, tanamanan ini sama halnya dengan kayu baik dari tampilan maupun ketahanan terhadap jamur atau serangga. Bahkan rotan merupakan material yang sangat rentan terhadap rayap sehingga sebelum diolah harus melalui proses tertentu. Untuk masalah warna, pada umumnya pengrajin atau pengusaha mebel akan mengatasinya dengan pemutih rotan agar tampilannya seragam dan memudahkan finishing.
Pemutih Rotan Ramah Lingkungan Efektif Menyamarkan Warna
Material rotan sudah banyak dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan masyarakat Indonesia sejak puluhan tahun lalu. Tampilannya yang indah dan mudah dibentuk, menjadikan rotan sebagai material favorit. Bahkan sering digunakan oleh pengusaha mebeling sebagai bahan baku furniture. Terlebih rotan menjadi salah satu serat alam yang banyak dijumpai di Indonesia sehingga harganya pun lebih terjangkau.
Masalah yang sering timbul adalah warna rotan yang kadangkala tidak seragam. Mungkin kita sering melihat tampilan rotan pada furniture terlihat rapi namun hal ini ternyata tidak seperti yang kita perkirakan. Namun, masalah warna rotan yang tidak sama ini menjadi kendala bagi pengrajin karena akan menyulitkan selama proses finishing. Maka dari itu, untuk menyamarka warna yang tidak seragam maka harus diaplikasikan pemutih rotan.
Pemutih atau bleaching rotan tersebut sangat efektif untuk memutihkan atau menyamarkan warna yang sering terjadi pada rotan. Bahkan tidak hanya untuk memutihkan rotan saja melainkan juga material serat alam lain seperti kayu. Kita akan sering menjumpai bleaching rotan tersebut dalam industri mebeling. Dengan demikian, rotan yang sudah dibleaching akan mudah untuk proses finishing sehingga warna yang dihasilkan bisa seragam.
Namun yang perlu diingat bahwa tidak semua jenis bleaching rotan berkualitas baik. Bahkan tampilan bleaching rotan yang berkualitas jelek akan menghasilkan warna putih pucat. Banyak bleaching kayu yang mengandung bahan kimia berbahaya sehingga membuat tampilannya menjadi tidak alami. Salah satu bleaching rotan yang banyak digunakan adalah Hydrogen Peroxide (H202).
Bleaching serat alam ini memang cukup efektif untuk memutihkan rotan maupun kayu. Namun hasilnya akan lebih pucat bahkan dampak buruk lainnya adalah membuat korosi logam disekitarnya. Bagi yang memiliki kulit yang sensitif, selama aplikasi bleaching serat alam tersebut sebaiknya untuk menggunakan perlengkapan keamanan. Seperti sarung tangan, masker dan sebagainya.
Nah, untuk mengaplikasikan bleaching rotan yang lebih aman maka Anda bisa menggunakan White Agent WA-250. Bleaching ini merupakan bleaching yang bisa digunakan untuk berbagai serat alam. WA-250 juga lebih ramah lingkungan karena bisa dicampurkan dengan air.
WA-250 ini lebih aman daripada pemutih konvensional seperti Hydrogen Peroxide. Bahkan tidak menyebabkan korosi maupun iritasi bagi yang memiliki kulit normal. Tidak seperti halnya dengan pemutih konvensional yang harus dikeringkan di bawah sinar matahari. WA-250 justru bisa dijemur di tempat yang teduh sehingga memudahkan Anda untuk mengaplikasikannya di saat musim hujan. Selain itu, bleaching yang ramah lingkungan tersebut juga sangat efektif untuk mencerahkan kayu, rotan atau serat alam lainnya. Karena hasil akhirnya tidak pucat melainkan terlihat lebih natural.
Aplikasi dari White Agent WA-250 ini sangat mudah untuk Anda terapkan di rumah yakni
- Tahap pertama adalah tahap pengenceran. WA-250 cukup dicampurkan dengan air dengan takaran 50:50 kemudian aduk hingga homogen.
- Tahap selanjutnya adalah mengaplikasikan larutan WA-250 tersebut dengan cara kuas, semprot atau rendam. Pastikan untuk seluruh bagian rotan tersebut terbasahi larutan tersebut.
- Tahap aging proses. Pada tahap ini, rotan yang sudah dicelupkan atau diaplikasikan WA-250 akan terlihat lebih tua. Hal ini biasanya terjadi pada awal 2 jam pertama sehingga rotan atau kayu tersebut terlihat lebih gelap. Selanjutnya, aplikasikan kembali WA-250 tersebut keseluruh rotan
- Pada tahap ini, rotan yang sudah diaplikasikan WA-250 akan menghasilkan warna yang maksimal. Setelah 4 hingga 6 jam pengolesan bleaching tersebut.
- Tahap pengeringan. Rotan dikeringkan di tempat yang teduh yakni <60°C atau hingga mendapatkan MC yang sesuai.